iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Oloan Simbolon dan Pendekatan Politiknya

Dalam sebuah sesi wawancara dengan penulis, Oloan Simbolon memberi perumpamaan berikut ini saat menjawab pertanyaan mengenai pendekatan politik yang ia anut.

Politik itu ibarat meloloskan gajah memasuki lobang jarum. Artinya, politik itu sepintas adalah keniscayaan. Itu kalau politik dijalankan secara parsial, dibawah bayang-bayang segelintir orang atau kelompok penguasa.

Oleh karena itu keluar dari sistem politik parsial menuju sistem politik universal. Demikianlah Oloan tak membiarkan politik berjalan atas keinginan sekelompok orang. ia enentang kekuasaan politik yang merepresentasi kekuatan status quo, anti-perubahan, anti-keadilan dan jauh dari semangat keberpihakan kaum minoritas.

Ia menyadari adanya tantangan mahabesar dari pandangan di atas. Sebut saja, ketatnya persaingan meraih kursi kekuasaan ditandai oleh lahirnya politisi pragmatis yang dilakukan dengan cara-cara curang.

Akibatnya, praktik jual beli suara dan berbagai bentuk kampanye hitam telah merasuki kehidupan perpolitikan nasional. Pilihan politisi pada paham primordialisme dan sektarianisme pun turut menggerus misi suci politik itu sendiri, yakni sebagai media untuk melayani rakyat.

Faktanya, sistem politik model ini, berikut berbagai tantangannya turut membentuk perilaku politik seorang Oloan Simbolon. Ya, tantangan dan godaan di atas turut membentuk karakternya.

Oloan prihatin melihat penderitaan rakyat yang masih belum mendapat perhatian serius dalam arah kebijakan pemerintahan. Keprihatinannya itu kemudian melahirkan keinginan untuk mengabdikan diri bagi perbaikan nasib rakyat melalui keikutsertaannya membuat kebijakan penyelenggara pemerintahan.

Misi tersebut hanya bisa ia wujudkan apabila menjadi wakil rakyat di Legislatif. Oloan sungguh-sungguh dan sepenuh hati untuk mewujudkan panggilan jiwanya (misinya) itu. Untuk itu ia pun mengambil ancang-ancang.

Setelah memastikan dukungan PKD, Oloan pun terjun langsung ke lapisan masyarakat paling bawah yang merupakan kantong-kantong suara pemilih untuk melakukan konsolidasi intensif tanpa mengenal batas waktu dan ruang.

Tanpa lelah ia terus menerus melakukan konsolidasi, menjumpai konstituen dari desa ke desa. Bermodalkan rasa percaya diri dan kerendahan hati Oloan tiada henti memperkenalkan dirinya kepada masyarakat.

Di daerah pemilihannya itu juga Oloan mengidentifikasi, menginventarisasi aspirasi dan kepentingan rakyat untuk selanjutnya diperjuangkan di Gedung DPRD-Tobasa bila ia memang dipercaya menjadi wakil mereka di DPRD.

Oloan yakin, tak seorang pun mampu atau berhasil memperjuangkan nasib rakyat tanpa mengenal dan memahami permasalahan rakyat secara konkrit. Sebab, baginya, mustahil seseorang memperjuangkan nasib rakyat yang sama sekali tidak dikenal, diketahui dan dipahaminya.

Baca juga:
Lusius Sinurat

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.