iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Oloan Simbolon, Politisi Berkarakter

Oloan Simbolon, Politisi Berkarakter
Duduk sederajat bahkan melayani masyarakat
Salah satu masalah krusial yang sedang dihadapi bangsa ini adalah hilangnya karakter, jati diri dari sebagian besar politisi dan pemangku jabatan publik.

Publik kesulitan menemukan sosok politisi, pemangku jabatan yang berkarakter, tepatnya politisi dan pemangku jabatan publik yang konsisten antara tataran kata-kata dengan perilaku nyata ditengah-tengah masyarakat.

Padahal kesesuaian antara kata-kata dan perilaku merupakan salah satu indikator apakah seorang politisi atau pemangku jabatan publik layak atau tidak diberi kepercayaan mengemban amanah. Bila seseorang tidak memiliki karakter, jati diri, konsistensi maka sangat mustahil mengakar ditengah-tengah masyarakat.

Politisi berkarakter dan berjati-diri tak peduli pencitraan serta aneka protokoler yang pada akhirnya akan memisahkan dirinya dengan masyarakat. Itu sebabnya tokoh-tokoh besar seperti Bung Karno, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, JF Kennedy, Marthin Luther King Jr, Nelson Mandela, Bunda Theresia, dan lain-lain yang sangat melekat di hati masyarakat.

Politisi berkarakter dan berjati diri itu selalu memposisikan dirinya dengan cara yang "biasa saja", namun serentak selalu mengukir karya-karya "luar biasa" yang bermanfaat bagi kehidupan rakyat banyak.

Memposisikan diri "apa adanya", dan bukan "ada apanya" adalah karakhter khas politisi yang tampil dengan jati dirinya. Ia tak politisi-politisi yang sibuk membangun citra diri sebagai kompensasi menutupi kelemahan yang melekat pada dirinya.

Fenomena politik pencitraan diri sangat mudah kita temukan dalam diri sebagaian besar politisi kita. Mereka selal mendekatkan diri kepada semua orang dikala butuh, tetapi bila tidak butuh mereka akan membangun tembok pemisah dengan orang lain.

Oloan Simbolon ST adalah salah satu politisi berkarakter dan berjatidiri. Ia tampil sederhana, bersahaja, tulus, cerdas, konsisten, juga memiliki komunikasi politik yang menembus sekat-sekat keragaman.

Baca juga:

Oloan, begitu ia akrab dipanggil teman-temannya, selalu menunjukkan karakter dan jati dirinya secara konsisten sejak tahun 1999, tepatnya ketika ia masih menjadi anggota DPRD Tobasa hingga di penghujung jabatannya sebagai ketua Komisi A DPRD Sumatera Utara tahun 2014 lalu.

Sebagai jebolah ormas Pemuda Katolik, Oloan selalu menunjukkan dirinya "100 persen Katolik dan 100 persen Indonesia" sebagaimana diproklamirkan oleh I.J. Kasimo di masa awal Kemerdekaan bangsa tercinta ini. Pendeknya, Oloan adalah sosok politisi berkarakter, berjati diri, sekaligus politisi religius.

Selaku Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Provinsi Sumatera Utara (PK-Komda Sumut) , Oloan selalu memberikan pendidikan politik berkesinambungan. Dengan demikian jabatan Ketua PK-Komda Sumut yang melekat pada dirinya tak lagi melulu sebagai jabatan, tetapi tampil dalam sosok pemimpin yang rutin melakukan kaderisasi ke daerah Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara hingga memiliki basis konstituen di akar rumput.

Sebagai politisi Oloan Simbolon ST selalu membangun komunikasi terhadap seluruh pihak dengan tulus, bersahaja, konsisten serta berkesinambungan tanpa membedakan status sosial. Hal itu bisa dibuktikan dengan kecerdasan dan naluri politiknya hingga mampu menduduki Ketua Komisi A DPRD Sumut disaat partainya hanya satu kursi di DPRD Sumatera Utara.


Lusius Sinurat

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.