iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Tak Sekedar Biji Sesawi - 3

Tak Sekedar Biji Sesawi
(1) Iman Sebesar Biji Sesawi

Beberapa tahun lalu, saya menemukan terjemahan Weymouth yang menyebutkan :
"Jika kamu mempunyai iman yang tumbuh seperti biji sesawi ..."

Ketika saya membaca itu, Roh Tuhan membuat saya mengerti apa Yesus ajarkan dengan cara yang baru.

Itu adalah suatu cara penjelasan tentang iman yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Yesus tidak mengajarkan pada kita bahwa yang kita perlukan adalah iman yang kecil, sekecil biji sesawi, dan kemudian kita dapat memindahkan pohon-pohon dan gunung-gunung.

Sebetulnya, Tuhan mengajarkan kita bahwa iman yang TUMBUH seperti benih biji sesawi dapat menyembuhkan yang sakit, mengusir setan-setan dan melihat tanda-tanda yang menyertainya (Mrk 16:17-20).

Kita mempunyai uraian yang rohani tentang bagaimana biji sesawi tumbuh pada Matius 13: 31,32. Ini adalah Firman Tuhan sendiri : "Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kataNya : Hal kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.

Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari sayuran lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya".

Sekarang, kita tahu bahwa biji sesawi itu kecil; namun Yesus mengatakan bahwa apabila sudah tumbuh; sesawi itu lebih besar dari sayuran lain, bahkan menjadi pohon yang cukup besar untuk burung-burung bersarang. Saat kita mengerti bahwa bukan kecilnya suatu iman tapi iman yang bertumbuh yang mengerjakan perkara-perkara besar, maka itu adalah konsep tentang iman yang sama sekali berbeda.

Iman yang kecil akan mengerjakan beberapa perkara saja, dan iman yang lebih besar mengerjakan hal-hal yang lebih besar lagi, tapi iman yang bertumbuh adalah iman ideal yang diajarkan Yesus. "Dari iman dan memimpin kepada iman" (Rm 1:17) yaitu kita maju menuju sasaran, iman yang dewasa (matang).


Selengkapnya:  1  | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.